PENGERTIAN MANAJEMEN DAN MANAJER
Pengertian manajemen bervariasi
menurut pendapat berbagai pakar manajemen,
namun pada dasarnya adalah sama.
Berikut ini beberapa pengertian
manajemen :
Stoner,James A.F,Management,Prentice
Hall International,Inc.London,1978.
“Management is the process of planning,organizing,leading and
controlling the effort of organizational members and the use of
other operational resources in order to achieve stated
organizational goals”
Richard M.Hodgetts, Introduction to
Business, Addison-Wesley Publishing
Company,Inc,1981.
“Management is the process of
getting things done through people”
Koontz Harold,Heinz Weihrich,Management,Mc Graw-Hill,1988.
“Management is thr process of designing and maintaining an environment in
which individuals, working together in groups, accomplish effesiciently selected
aims”
Pearce II
John.A,Richard.B.Robinson,Jr,Management,USA Mc Grow-Hill
international Edition,1989.
“Management is the process of
optimizing human, material and financial
contributions for the achievement og
organizational goals”
Stoner,James A.F,Edward R.Freeman, and
Danial.R,Gilbert Jr,Management
Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice Hall Inc.(Sixth
Edtion),1995.
“Management is the process of planning organization, leading and controlling
the work of organizational members and of using all resources to available
organizational resources to reach stated organizational goals”
Schermerhorn Jr, John R,Management
USA, John Wiley & The Sons, Inc, 1996.
“Management is the process of
planning,organization, leading, and
controlling the use of resources to
Accoumplish performance goals”
Dari berbagai pengertian manajemen,
dapat dibaca adanya persamaan, yaittu
semulainya dengan—Is the process
of—dan berakhir dengan –dan berakhir dengan
__Goal.
Tingkatan Manajemen
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional, berdasarkan tingkatannya.
Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di bagian bawah daripada di puncak). manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau bahkan mandor (foreman). Satu tingkat di atasnya adalah middle management atau manajemen tingkat menengah. Manajer menengah mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi. Di bagian puncak pimpinan organisasi terdapat manajemen puncak yang sering disebut dengan executive officer atau top management. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (chief executive officer) dan CFO (chief financial officer)
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
fungsi
manajemen menurut pendapat para ahli
Louis A. Allen : Leading, Planning,
Organizing, Controlling.
Prajudi Atmosudirdjo : Planning,
Organizing, Directing, atau Actuating and
Controlling.
John Robert B., Ph.D : Planning, Organizing, Command -ing, and
Controlling.Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.
Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting,
Budgeting.
Koontz dan O’Donnel : Organizing,
Staffing, Directing, Planning, Controlling.
William H. Newman : Planning,
Organizing, Assem-bling, Resources, Directing,
Controlling.
Dr. S.P. Siagian., M.P.A : Planning, Organizing, motivating and Controlling.
William Spriegel : Planning, organizing, Controlling
Lyndak F. Urwick : Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding, Coordina-
ting, Controlling.
Dr. Winardi, S.E : Planning,
Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading, Co-
mmunication, Controlling
The Liang Gie : Planning, Decision
making, Directing, Coordinating, Control-ling,
Improving.
James A.F.Stoner : Planning,
Organizing, Leading, and Controlling.
George R. Terry : Planning,
Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling.
Dari beberapa pendapat para penulis di
atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi
manajemen adalah sebagai berikut:
Berbagai fungsi Manajemen dikemukakan para ahli dengan persamaan dan
perbedaan. Untuk memperjelas pendapat para ahli, masing-masing fungsi manajemen
tersebut sebagai berikut :
1. Louis Allen (POLC)Planning (Merencanakan) Organizing (Menyusun) Leading
(Memimpin) Controlling
(Mengawasi/meneliti)
2. Harold Koontz and Cyril O’Donnell (POSDLC)Planning
(Perencanaan) Organizing(Pengorganisasian) Staffing (Penyusunan Pegawai) Directing (Pengarahan) Leading (Memimpin) Controlling (Pengendalian)
3. Luther Gulick (POSDiCoRB)Planning
(Perencanaan) Organizing(Pengorganisasian) Staffing (Penyusunan
Pegawai) Directing (Pengarahan) Coordinating
(Pengkoordinasian) Reporting(Pembuatan laporan) Budgeting(Penganggaran)
4. George R. Terry (POAC)Planning
(Perencanaan)
Organizing(Pengorganisasian) Actuating(Pelaksanaan) Controlling
(Pengendalian)
Ketrampilan-ketrampilan
Manajerial
Bila
kita asumsikan bahwa manajer adalah seorang yang mengarahkan
aktivitas dari orang lain dan mengambil tanggung jawab terhadap
pencapaian suatu tujuan (objective) melalui usaha tersebut, maka
seorang manajer yang sukses biasanya adalah mereka yang mempunyai 3
(tiga) keterampilan dasar, yaitu: keterampilan teknis(technical
skill), keterampilan inter-personal(human skill), dan keterampilan
konseptual (conceptual skill).
Lalu sebenarnya apa yang dimaksud dengan keterampilan manajerial itu? Menurut Bigelow (1998), sebenarnya tidak banyak teks yang mendefinisikan apa yang dimaksud dengan keterampilan manajerial. Banyak teks yang lebih menekankan kepada proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan daripada mendefinisikan secara spesifik keterampilan manajerial. Namun berdasarkan kompilasi beberapa teks, keterampilan manajerial berkaitan dengan teori, teknik, dan pedoman perilaku, yang bila diaplikasikan secara tepat akan meningkatkan performa keberhasilan seorang manager. Sekarang, mari kita telaah lebih lanjut ranah properti keterampilan ini.
A. Keterampilan Teknis
Keterampilan ini meliputi pemahaman dan kompetensi dalam aktivitas yang spesifik, khususnya yang berkaitan dengan suatu metode, proses, prosedur tertentu yang bersifat teknis. Ia melibatkan pengetahuan dan kemampuan analitis yang khusus dan mempunyai tahapan pemecahan masalah (troubleshooting) yang relative baku/standar. Dalam terminologi pelatihan, maka pelatihan yang berkaitan dengan pekerjaan (vocational dan on the job training) besar manfaatnya dalam rangka mengembangkan keterampilan ini.
B. Keterampilan Inter-personal
Ini berhubungan dengan kemampuan untuk bekerja dengan, memahami dan memotivasi orang lain, memahami sudut pandang dan perilaku atasan, rekan sejawat, dan bawahan terhadap suatu masalah dan memposisikan dirinya secara proporsional. Seseorang yang mempunyai kemampuan ini kiranya cukup sensitive terhadap keinginan dan motivasi orang lain dalam kelompoknya sehingga dia dapat memperkirakan tindakan apa yang perlu dan hasil yang yang diharapkan.
Keterampilan ini bisa juga diklasifikasikan dalam :
(a)
kepemimpinan dalam kelompok sendiri (intra-group skill), dan
(b)
keterampilan dalam mengelola hubungan antar kelompok (inter-group
skill).
Dalam
ranah tingkat manajemen, intra-group skill mempunyai peran dominan
pada kelompok manajer dasar (first line management) dan menengah
(middle management), maka inter-group skill sangat dirasakan penting
peranannya pada manajer tingkat atas (higher level/top management).
Untuk
menguasai keterampilan ini, seorang manajer harus dapat mengembangkan
sendiri persepsi pribadinya terhadap aktivitas orang lain sehingga ia
dapat:
· mengenali perasaan dan sentimen dalam situasi tertentu;
· mempunyai sikap terhadap pengalamannnya sendiri dan berusaha untuk belajar dari pengalaman itu;
· mengembangkan kemampuan untuk memahami apa yang ingin disampaikan seseorang melalui tindakan dan kata-kata mereka;
· mengembangkan kemampuan untuk mengkomunikasikan ide dan sikapnya kepada orang lain secara tepat.
· mengenali perasaan dan sentimen dalam situasi tertentu;
· mempunyai sikap terhadap pengalamannnya sendiri dan berusaha untuk belajar dari pengalaman itu;
· mengembangkan kemampuan untuk memahami apa yang ingin disampaikan seseorang melalui tindakan dan kata-kata mereka;
· mengembangkan kemampuan untuk mengkomunikasikan ide dan sikapnya kepada orang lain secara tepat.
Pelatihan yang bersifat spontan dan dipandu oleh seorang pelatih yang berpengalaman dapat memberikan nuansa positif bagi pengenalan dan pengembangan keterampilan ini.
C. Keterampilan Konseptual
Keterampilan ini melibatkan kemampuan untuk melihat suatu perusahaan/organisasi secara utuh, mengenali cara kerja dan ketergantungan bermacam-macam fungsi yang ada, dan lebih jauh lagi untuk memahami hubungan antara perusahaan/organisasinya dan industri, masyarakat, dan situasi ekonomi dan sosial secara umum.
Pada
dasarnya keterampilan ini lebih banyak melibatkan intuisi seorang
manajer sehingga ia dapat memahami gejala-gejala umum dan keterkaitan
antar variabel-variabel elementer, memberikan penekanan dan prioritas
pola tindakan, serta dapat memperkirakan kencenderungan dan
probabilitas hasil dari tindakan yang akan dilakukan. Di luar teknis
pelatihan manajemen, prinsip ‘learning by doing’ sangat dirasakan
penting untuk mengasah keterampilan konseptual ini. Sedangkan
pelatihan manajemen strategi, pola promosi kepada karyawan untuk
menduduki posisi lebih tinggi dan melibatkan kerja antar kelompok
juga merupakan beberapa upaya untuk mengembangkan keterampilan ini
secara lebih terstruktur.
Daftar pustaka :
Probiz
E-Leraning (http://www.probiz.wgtt.org/)