Nama
Kelompok :
Gita
Putri Aziza
Nuraini
Nurhadi
Rosaelina
Noer Solihat
Wudi
Utomo
Kelas : 2DB16
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Latar
Belakang Kami menulis Makalah ini, karena Kami tertarik dengan metode
DSS yang digunakan oleh Perusahaan dalam Pengambilan Keputusan.
Karena menurut kami DSS sangat bermanfaat bagi perusahaan dan
memudahkan pengembangan bisnis PT.Telkom.
B.
Tujuan Penulisan Makalah
Makalah
ini membahas tentang Telkom E-service dan Penerimaan Peserta Co-op
pada PT.TELKOM dengan menggunakan DSS(Decision Support System),
adapun tujuan dari Makalah ini yaitu:
Mendefinisikan
DSS (Decision Support System)
Mendefinisikan
Jenis DSS
Mendefinisikan
Tujuan DSS
Mendefinisikan
Alasan Perusahaan Menggunakan DSS dalam skala Besar
Mendefinisikan
Manfaat DSS bagi Perusahaan
Mendefinisikan
Sejarah DSS (Decision Support System)
MendefinisikanFaktor
Pendukung DSS
Mendefinisikan
Pembuat Keputusan
Pengembangan DSS
10. Contoh
Penggunaan DSS pada PT.TELKOM
11. Simpulan dari
Makalah
C.Metode
Pengumpulan Data
Makalah
ini dapat tersusun dengan cara mengumpulkan data-data atau
Informasi-informasi baru (update) pada internet dan Buku Pengetahuan
Komputer & TI 2B.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.DEFINISI
DSS
DSS
(Decision Support System) adalah
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem
berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan) yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Hal yang perlu ditekankan disini adalah bahwa keberadaan
DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk
menjadi sarana penunjang (tool) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan
implementasi teori-teori pengambil keputusan yang telah diperkenalkan
oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science. DSS
dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah
semi-terstruktur yang spesifik. DSS merupakan problem solveryang
dilengkapi dengan kemampuan untuk menghasilkan laporan-laporanyang
periodik dan output dari model matematika. Model matematika dan
kecerdasan buatan memungkinkan suatu sistem dapat mengambil
keputusannya menentukan alternatif-alternatif solusi (bisa dalam
presentasi).
DSS digunakan manajer untuk memecahkan masalah semi
struktur, dimana manajer dan komputer harus bekerja sama sebagai tim
pemecah masalah dalam memecahkan masalah yang berada di area semi
struktur.
DSS ini merupakan suatu sistem informasi yang diharapkan
dapat membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Hal yang
perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk
menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana
penunjang (tools) bagi mereka
B.JENIS
DSS
Usaha
berikutnya dalam mendefinisikan konsep DSS diakuikan oleh Steven L.
Alter. Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan
yang digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan
dalam mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :
Retrive
information element (mengambil elemen informasi)
Analyze enteries
fles (menganalisis semua file)
Prepare report
form multiple files(menyiapkan laporan standart dari beberapa files)
Estimate
decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)
Propose decision
(mengusulkan keputusan)
Make decisions
(membuat keputusan)
DSS tersusun atas
komponen
sebagai
berikut:1.
Database yaitu
kumpulan data yang tersusun secara terstruktur dan dalam format
elektronik yang mudah diolah oleh program komputer. Data yang
digunakana adalah data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
dipecahkan melalui simulasi.2.
Model Base : merupakan
kumpulan pengetahuan yang sudah diterjemahkan dalam bahasa yang dapat
dipahami oleh komputer. termasuk di dalamnya tujuan daripermasalahan
(obyektif), komponen-komponen terkait,batasan-batasan yang ada
(constraints), dan hal-hal terkait lainnya.3.
Software System : merupakan
program utama dalam suatu DSS yang mengendalikan keseluruhan
sistem.4.
Antar muka (user interface) : adalah
tampilan program komputer.
C.
TUJUAN DSS
Dalam
DSS terdapat tiga tujuan yang harus dicapai yaitu :
Membantu manajer
dalam pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur.
Mendukung
keputusan manajer, dan bukannya mengubah atau mengganti keputusan
tersebut.
Meningkatkan
efektivitas manajer dalam pembuatan keputusan, dan bukannya
peningkatan efesiensi.
Tujuan ini
berkaitan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS, yaitu struktur
masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
D.
ALASAN PERUSAHAAN MENGGUNAKAN DSS DALAM SKALA BESAR
E.
MANFAAT DSS BAGI PERUSAHAAN
Meningkatkan
efisiensi pribadi
Mempercepat
pemecahan masalh (mempercepat pemecahan masalah kemajuan dalam
sebuah organisasi)
Memfasilitasi
komunikasi antarpribadi
Mempromosikan
pembelajaran atau pelatihan
Meningkatkan
pengendalian organisasi
Menghasilkan
bukti baru untuk mendukung keputusan
Menciptakan
keunggulan kompetitif melalui kompetisi
Mendorong
eksplorasi dan penemuan pada bagian dari pengambilan keputusan
Mengungkapkan
pendekatan baru untuk berpikir tentang masalah ruang
· Kebutuhan akan
informasi yang akurat.
· DSS dipandang
sebagai pemenang secara organisasi.
· Kebutuhan akan
informasi baru.
· Manajemen
diamanahi DSS.
· Penyediaan
informasi yang tepat waktu.
· Pencapaian
pengurangan biaya.
10. Membantu
mengotomasikan proses manajerial.
11. Dapat meningkatkan
efektivitas pengambilan keputusan.
12. Mengurangi kebutuhan akan
training.
13. Meningkatkan kontrol manajemen.
14. Memfasilitasi
komunikasi.
15. Mengurangi usaha yang harus dikerjakan user.
16.
Mengurangi biaya.
17. Memberikan banyak pilihan tujuan pengambilan
keputusan.
F.
SEJARAH DSS (Decision Support System)
Pengembangan
DSS berawal pada akhir tahun 1960-an dengan adanya pengguna computer
secara time-sharing (berdasarkan pembagian waktu). Pada mulanya
seseorang dapat berinteraksi langsung dengan computer tanpa harus
melalui spesialis informasi. Time sharing membuka peluang baru dalam
penggunaan computer. Tidak sampai tahun 1971, ditemukan istilah DSS,
G Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton yang keduanya professor
MIT, bersama-sama menulis artikel dalam jurnal yang berjudul “A
Framework for Management Information System” mereka merasakan
perlunya ada kerangka untuk menyalurkan aplikasi computer terhadap
pembuatan keputusan manajemen. Gorry dan Scott Morton mendasarkan
kerangka kerjanya pada jenis keputusan menurut Simon dan tingkat
manajemen dari Robert N. Anthony menggunakan istilah Strategic
Planning, Managemen control dan operational control (perencanaan
startegis, control manajemen)
G.
FAKTOR PENDUKUNG DSS :
a.
Sistem yang fleksibel dengan informasi yang interaktif.
b. Mudah
digunakan (user friendly).
c. Memunginkan pembuatan
simulasi,proses memungkinkan pembuatan simulasi, proses
trial-end-error, memperhitungkan akibat dari suatu keputusan.
H.
PEMBUATAN KEPUTUSAN
Dalam pembuatan
keputusan ada dua orang yang mengartikan artian pembuatan keputusan
yaitu Simon dan Mintzberg.
1.
Keputusan menurut Simon
Dalam bukunya
terbitan tahun 1977, Simon menguraikan istilah keputusan menjadi
keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram.
Keputusan
terprogram yaitu bersifat berulang-ulang dan rutin. Pada suatu
tingkat tertentu dan prosedur telah ditetapkan untuk menanganinya
sehingga ia di anggap suatu denovo (yang baru) setiap kali terjadi.
Keputusan tak
terprogram yaitu bersifat baru, tidak terstruktur, dan biasanya
tidak urut. Ia juga menjelaskan bahwa dua jenis keputusan tersebut
hanyalah kesatuan ujung yang terangkai secara hitam putih, sifatnya
begitu kelabu atau tidak jelas, namun demikian konsep keputusan
terprogram atau tak terprogram sangatlah penting, karena
masing-masing memerlukan teknik yang berbeda.
Kontribusi Simon
yang lain ialah penjelasan mengenai empat fase yang harus di jalani
oleh Manajer dalam menyelesaikan masalah, fase tersebut adalah :
Aktivitas
intelegasi, yaitu mencari kondisi dalam lingkungan yang memerlukan
pemecahan.
Aktivitas Design,
yaitu menemukan, mengembangkan, dan menganalisis kemungkinan
tindakan yang akan dilakukan.
Aktivitas
Pemilihan, yaitu menentukan cara tindakan cara tertentu dari
beberapa cara yang sudah ada.
Aktivitas
Peninjauan kembali, yaitu memberikan penilaian terhadap pilihan yang
telah dilakukan
2.
Keputusan Menurut Mintzberg
Mintzberg terkenal
dengan teorinya mengenai peranan manajerial, teori ini mengemukakan
sepuluh peranan manajerial yang terbagi dalam tiga kategori yaitu
interpersonal, informasional, desisional.
Peranan informasional
mengemukakan bahwa manajer mengumpulkan dan menyebarkan informasi dan
peranan desisional mengemukakan bahwa manajer menggunakan informasi
dalam pembuatan berbagai jenis keputusan.Ada
empat peranan desisional menurut mintzberg :
Pengusaha,ketika
manajer berperan sebagai pengusaha (entrepreneur) maka peningkatan
hal ini yang bersifat permanat diabadikan sebagai organisasi.
Orang yang
menangani gangguan, ketika manajer berperan sebagai orang yang
menangani gangguan (disturbace handler), maka ia akan memecahkan
masalah yang belum di antisipasi. Ia membuat keputusan untuk
merespon gangguan yang timbul seperti perubahan ekonomi, ancaman
dari pesaing, dan adanya peraturan pajak baru.
Pengalokasikan
sumber, dengan peranan sebagai pengalokasian sumber (resorce
allocator),manajer diharapkan mampu menentukkan pembagian sumber
organisasi kepada berbagai unit yang ada misalnya pembuatan
keputusan untuk menetapkan anggaran operasi tahunan.
Nagasiator, dalam
peran sebagai negosiator (negotiator), manajer mnegatasi
perselisihan yang muncul dalam perusahaan dan perselisihan yang
terjadi antara perusahaan dan lingkungannya. Contohnya melakukan
negosiasi kontrak baru dengan serikat kerja.
Secara garis
besar DSS dibangun oleh tiga
komponen besar yaitu:
1.
Database
2. Model Base
3. Software System
Database berisi
kumpulan dari semua data bisnis yang dimiliki perusahaan, baik yang
berasal dari transaksi sehari-hari, maupun data dasar. Untuk
keperluan DSS, diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan. Model Base atau suatu model yang merepresentasikan
permasalahan ke dalam format kuantitatif (model matematika). Software
system setelah sebelumnya direpresentasikan dalam bentuk model yang
“dimengerti” komputer . melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS
untuk menentukan besanya jamlembur karyawan, dan lain sebagainya
I. CONTOH
PENGEMBANGAN DSS PADA PT.TELKOM
J.
PENGGUNAAN DSS PADA TELKOM E-SERVICE DI DALAM PT.TELKOM
Di
dalam era persaingan yang ketat, rencana dalam jangka menengah dan
panjang tidak lagi menarik karena tuntutan supply dan demand selalu
bergeser dalam periode yang cepat. Decision Support System (DSS)
sebagai metode pengambilan keputusan yang taktis untuk pengembangan
fasilitas telekomunikasi diperlukan karena perubahan kriteria dan
asumsi pendukung yang juga berubah dengan sangat cepat. Di dalam hal
ini PT TELKOM membuat suatu aplikasi yang dapat dipergunakan untuk
mempermudah PT. Telkom dalam pengambilan keputusan yang cepat dan
akurat yang diambil berdasarkan data dan fakta yang berada di
lapangan. Aplikasi yang menggunakan Telkom e-service akan membantu
pengambilan keputusan karena hasilnya yang bersifat matematis.
Sebagai kesimpulan, aplikasi ini akan dapat membantu evaluasi
pemilihan pengembangan suatu jaringan akses yang tepat yang akan
dikembangkan PT. Telkom, karena Telkom e-service berfungsi juga agar
hubungan antara PT.Telkom dan customer terjalin. Dengan adanya Telkom
e-service PT.Telkom dapat mengetahui saran-saran yang diberikan oleh
customer untuk mengembangkan bisnisnya, apa saja yang harus dilakukan
oleh system management PT.Telkom itu sendiri. Terutama saran tentang
Telkom Speedy apakah itu melalui saluran wireless (Flexi) ataukah
wireline (Direct Line Cable) . Dengan adanya DSS akhirnya PT.Telkom
dapat cepat menanggapi keluhan-keluhan pelanggan dan pengambilan
perusahaan pun akan lebih efektif dan efisien.
Sehingga dengan
menggunakan DSS memberikan keuntungan bagi 2 pihak, baik dari segi
PT.Telkom maupun dari segi customer. DSS memberikan keuntungan dari
segi customer, karena dengan menggunakan DSS konsumen dapat
menyampaikan keluhan-keluhan kepada PT.Telkom secara langsung.
Sedangkan dari segi PT. Telkom DSS memberikan keuntungan yaitu,
membuat konsumen lebih dengan PT.Telkom (RCM). Dan saran-saran serta
keluhan yang diberikan oleh konsumendapat langsung ditanggapi secara
tepat. Sehingga PT.Telkom dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan
yang ada pada PT.Telkom.
J.
SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK PENERIMAAN PESERTA
CO-OP DI PT. TELKOM GROUP DECISION SUPPORT SYSTEM FOR ACCEPTATION OF
CO-OP PARTICIPANT IN PT. TELKOM
Dalam
pelaksanaan program Co-operative Education (Co-op) di PT. Telkom, ada
beberapa tahap yang harus dilalui. Salah satunya adalah tahap
seleksi, dimana seleksi ini dapat dilakukan dalam dua tahap, yaitu
tahap perguruan tinggi oleh tim dari perguruan tinggi (tahap-I), yang
disusul dengan tahap final oleh tim gabungan perguruan tinggi dan
perusahaan (tahap-II).
Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat
suatu prototype perangkat lunak Sistem Pendukung Pengambilan
Keputusan (SPPK) kelompok yang berfungsi sebagai alat bantu bagi
pengelola Co-op di PT. Telkom dalam mendukung pengambilan keputusan.
Proses pengambilan keputusan menggunakan metode Accord dan MAUT ,
dimana dari hasil evaluasi metode Accord dapat ditentukan tingkat
konsensus urutan/peringkat peserta Co-op.
Hasil pengujian
prototype perangkat lunak SPPK kelompok ini dilakukan dengan
membandingkan hasil evaluasi SPPK kelompok dengan data sampel seleksi
tes wawancara umum penerimaan peserta Co-op di PT. Telkom tahun 2004.
Jumlah prosentase calon peserta diterima menjadi peserta Co-op untuk
rayon Bandung pada data sampel adalah 71,25 %, sedangkan pada SPPK
kelompok adalah 67,5 % dari 80 calon peserta Co-op yang dievaluasi.
Dan untuk rayon Jakarta pada data sampel adalah 30,77 %, sedangkan
pada SPPK kelompok adalah 35,9 % dari 39 calon peserta Co-op yang
dievaluasi.
Perangkat lunak ini diimplementasikan dengan
menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman PHP,
dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server
apache.
Perancangan Tools Decision Support System untuk pemilihan
Alternatif Pengembangan Suatu Jaringan Akses (studi Kasus PT. Telkom
Kandatel Yogyakarta)
BAB
III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Kesimpulan
dari kelompok kami, yaitu DSS sangat bermanfaat bagi PT. Telkom
karena DSS dapat mempermudah PT.Telkom untuk mengetahui
keluhan-keluhan apa saja yang dirasakan oleh konsumen itu sendiri,
dan PT.Telkom juga dapat dengan cepat menanggapi keluhan tersebut.
Selain itu, DSS juga bermanfaat untuk penerimaan peserta co-op
PT.Telkom karena dengan adanya DSS system penerimaan dapat berjalan
dengan cepat dan dibantu oleh Perangkat lunak ini diimplementasikan
dengan menggunakan teknologi web yang berbasis bahasa pemrograman
PHP, dengan data server Oracle 8 Enterprise dan web server apache.
DAFTAR
PUSTAKA
Russell, J. S.,
“Model for Owner Prequalification of Contractor”, Journal
of Management in Engineering,
6, No. 1, 1990.
Russel, J. S. and
Jaselskis, E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation
Programs and Their
Impact”,Journal
of Construction Engineering and Management,
118, No.3, 1992.
Russell, J.S.,
and Jaselkis, E.J., “Predicting Construction Contractor Failure
Prior to Contract Award”,Journal
of Construction Engineering and Management,
118, No. 4, 1992.
Turban,
E.,Decision
Support System and Expert System Management Support Systems,
Prentice- Hall International, inc, 1995.
Russell, J. S.
and Skibniewski, M. J., “Decision Criteria in Contractor
Prequalification”,Journal
of Management in Engineering,
4, No. 2, 1998.
Holt, G.D.,
Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Evaluating Prequalification
Criteria in Contractor Selection”,Building
and Environment,
Vol. 29 No. 4, 1994.
Holt, G.D.,
Olomolaiye, P., and Harris, F.C., “Factors Influencing U.K.
Construction Clients’ Choice of Contractor”,Building
and Environment,
Vol. 29 No. 2, 1995.
Chan, D.W.M.,
Kumaraswamy, M.M., “An Evaluation of Construction Time Performance
in the Building Industry”,Building
and Environment,
Vol. 31 No. 6, 1996.
-