GITA PUTRI AZIZA
1DB11
33111088
SOFTKILL –ORGANISASI dan MANAGEMENT
komunikasi dan hambatannya
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain
agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
dengan menggunakan kata-kata (lisan) yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila
tidak adabahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih
dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap
tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara
seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal
Komunikasi
atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis. Communis atau dalam
bahasa Inggrisnya ini berarti bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk
menimbulkan kesamaan. Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada
kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab
itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita untuk dapat memahami satu dengan
yang lainnya (communication depends on our ability to understand one another).
Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk
mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal
digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka
sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut
berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti
tarian kawin pada ikan.
Pada binatang, komunikasi juga dilakukan
untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah
evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya “otak reptil” menjadi
penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di
dunia luar yang kita kenal sebagaiemosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat
pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain
“tingkat tinggi”.
Melalui komunikasi, sikap dan perasaan
seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi
hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh
penerima pesan tersebut.
Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak
lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad
20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang
revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat
seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan
industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi
dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana
komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara,
humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi
mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri.
Sumber(wikepedia)
Hambatan Dalam Proses Komunikasi
Melakukan komunikasi yang efektif tidaklah
mudah. Beberapa ahli menyatakan bahwa tidak ada proses komunikasi yang
sebenar-benarnya efektif, karena selalu terdapat hambatan. Hambatan komunikasi
pada umumnya mempunyai dua sifat berikut ini :
a. Hambatan yangbersifat objektif, yaitu
hambatan terhadap proses komunikasi yang tidak disengaja dibuat oleh pihak lain
tetapi lebih disebabkan oleh keadaan yang tidak menguntungkan. Misalnya karena
cuaca, kebisingan kalau komunikasi di tempat ramai, waktu yang tidak tepat,
penggunaan media yang keliru, ataupun karena tidak kesamaan atau tidak “in
tune” dari frame of reference dan field of reference antara komunikator dengan
komunikan.
Hambatan yang bersifat subjektif, yaitu
hambatan yang sengaja di buat orang lain sebagai upaya penentangan, misalnya
pertentangan kepentingan, prasangka, tamak, iri hati, apatisme, dan
mencemoohkan komunikasi.
Sedangkan kalau diklasifikasikan hambatan
komunikasi meliputi :
Gangguan (Noises), terdiri dari :
Gangguan mekanik (mechanical/channel noise),§
yaitu gangguan disebabkan saluran komunikasi atau kegaduhan yang bersifat
fisik.
§ Gangguan semantik (semantic noise), yaitu
bersangkutan dengan pesan komunikasi yang pengertiannya menjadi rusak. Lebih
banyak kekacauan penggunaan bahasa, pengertian suatu istilah atau konsep
terdapat perbedaan antara komunikator dengan komunikan.
Gangguan personal§ (personnel noise), yaitu
bersangkutan dengan kondisi fisik komunikan atau komunikator yang sedang
kelelalahan, rasa lapar, atau sedang ngantuk. Juga kondisi psikologis, misalnya
tidak ada minat, bosan, dan sebagainya.
Kepentingan (Interest)§
Interest akan membuat seseorang selektif dalam
menanggapi atau menghayati suatu pesan. Orang akan memperhatikan perangsang
yang ada kaitannya dengan kepentingannya. Kepentingan bukan hanya mempengaruhi
perhatian kita tetapi juga menentukan daya tanggap, perasaan, pikiran, dan
tingkah laku yang akan merupakan sikap reaktif terhadap segala perangsang yang
tidak bersesuaian atau bertentangan dengan suatu kepentingan.
Motivasi
Motif atau daya dorong dalam diri seseorang untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan, kebutuhan
dan kekurangannya. Pada umumnya motif seseorang berbeda-beda jenis maupun
intensitas dengan yang lainnya, termasuk intensitas tanggapan seseorang
terhadap suatu komunikasi. Semakin komunikasi sesuai motivasinya semakin besar
kemungkinan komunikasi itu dapat diterima dengan baik oleh pihak komunikan.
Prasangka (Prejudice)
Sikap seseorang terhadap sesuatu secara umum
selalu terdapat dua alternatif like and dislike, atau pun simpati dan tidak
simpati. Dalam sikap negatif (dislike juga tidak simpati) termasuk prasangka
yang akan melahirkan curiga dan menentang komunikasi. Dalam prasangka emosi memaksa
seseorang untuk menarik kesimpulan atas dasar stereotif (tanpa menggunakan
pikiran rasional). Emosi sering membutakan pikiran dan pandangan terhadap fakta
yang nyata, tidak akan berpikir secara objektif dan segala yang dilihat selalu
akan dinilai negatif.
Evasi Komunikasi
Evasion of communication adalah gejala
mencemoohkan dan mengelakkan suatu komunikasi untuk kemudian mendiskreditkan
atau menyesatkan pesan komunikasi.
Menurut E. Cooper dan M. Johada yang dikutip oleh
Onong Uchjana Effendi dalam buku “Ilmu, Teori Dan Filsafat Komunikasi”
menyatakan beberapa jenis evasi :
Menyesatkan pengertian (understanding derailed),
contoh : Apabila seorang mahasiswa menyerukan pada teman-temannya untuk
meningkatkan prestasi belajar dengan jalan rajin masuk kuliah, rajin membaca,
dan menghormati dosen. Maka komunikasinya oleh mahasiswa lain mungkin akan
diangggap sebagai usaha mencari muka.
Mencacadkan pesan komunikasi (message made
invalid), contoh : Apabila seorang siswa A tidak disenangi oleh siswa B, C, D,
dan E. Ketika B melihat A sedang dinasehati guru BP, maka B mengatakan pada C
bahwa A sedang dimarahi Guru BP. C mungkin mengatakan pada D bahwa A sedang
dimaki-maki Guru BP. Dan D mengatakan pada E bahwa A diskor oleh Guru BP.
Mengubah kerangka referensi (changing frame
of reference), menunjukkan seseorang yang menggapi komunikasi dengan diukur
oleh kerangka referensi sendiri, menurut seleranya sendiri tanpa memperhatikan
kerangka referensi orang yang akan diberikan pesan tersebut.
Sumber :