Sabtu, 24 Maret 2012

TUGAS 2 – Sejarah Organisasi


SOFTKILL – ORGANISASI DAN METODE
TUGAS 2 – Sejarah Organisasi

GITA PUTRI  AZIZA
1DB11 – 33111088

SEJARAH ORGANISASI
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
·               Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
·               James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
·               Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
·               Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti,  pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.




BERIKUT ADALAH CONTOH SALAH SATU SEJARAH DARI BADAN ORGANISASI:
Sejarah organisasi
Sejarah Organisasi Badan Diklat  Jawa Barat
PDF
Print
E-mail

Tentang Diklat
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat pertama kali dibentuk pada Tahun 1968. Lembaga ini pada awalnya bernama Pusat Pendidikan dan Latihan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat yang beralamat di Jl. Windu Nomor 26 Bandung. Pusdiklat pertamakali dikepalai oleh Drs. H. SANUDI PURAWINATA yang menjabat cukup lama yaitu dari tahun 1968-1977.
Pusdiklat melayani pendidikan dan pelatihan bagi seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemerintah Daerah TK I), dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang pada waktu itu bernama Pemerintah Daerah Tingkat II. Kedudukan dan kewenangan Pusdiklat sebagai lembaga pendidikan aparatur di Jawa Barat semula sebagai organisasi non struktural di bawah Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Tk I Provinsi Jawa Barat. Pembentukan lembaga ini didasarkan pada SK. Gubernur Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.11-68/A/I/Pend/SK tanggal 30 september 1968.
Prasarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan dan pelatihan Pusdiklat belum sangat memadai seperti sekarang ini. Pada masa awal pembentukan, lembaga ini hanya memiliki infrastruktur berupa Asrama Peserta Diklat sebanyak 10 kamar, Asrama Pegawai 12 unit, mesjid dan bengkel. Keterbatasan fasilitas diklat menyebabkan proses diklat dilaksanakan sebagian di Pusdiklat-Pri (Pusat pendidikan dan pelatihan KORPRI) yang berlokasi di Cirebon.
Berselang 9 (Sembilan) tahun, pimpinan tertinggi Pusdiklat dijabat oleh Drs. H.E. KOSTARAM. Di bawah kepemimpinan beliau, kapasitas prasarana dan prsarana Pusdiklat lebih ditingkatkan. Daya tampung ruang belajar lebih ditingkatkan dengan membangun ruang kelas sebanyak 2 (dua) unit yang sekarang difungsikan menjadi Ruang Widyaiswara dan mesjid. Penambahan bangunan juga dilakukan pada masa kepemimpinan H. UNANG SUNARDJO, SH. Pada Tahun 1981 dibangun gedung kantor sebanyak 2 (dua) lantai yang dikenal dengan “gedung perahu”.
Masa jabatan Pusdiklat terlama ke-2 setelah Drs. H. SANUDI PURAWINATA adalah Drs. H. AHMAD MAKIH. Pada masa ini terjadi perubahan nomenklatur kelembagaan dari Pusdiklat menjadi “ Diklat Provinsi Jawa Barat”. Lembaga ini menjadi lebih kuat karena menjadi salah satu “ DIBALE” atau yang saat ini dikenal dengan istilah SKPD atau OPD dalam Stuktur Organisasi dan Tata Kerja pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Barat. Pembentukan lembaga ini didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 1984 dan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 061/Kep.86-Huk/1986 Tanggal 23 Juni 1986. Pembentukan lembaga ini secara otomatis meningkatkan kedudukan eselonering pimpinan lembaga ini menjadi setingkat IIb. Selain itu, Kewenangan Diklat Provinsi Jawa Barat menjadi lebih banyak setelah dilimpahkannya kewenangan penyelenggaraan diklat structural dari Badan Diklat Wilayah Reg Bandung dan LAN seperti Diklat SPADIA (Diklat Pim III).
Pada masa ini, Penguatan Prasarana dan sarana tidak kalah meningkatnya dibanding dengan penguatan kelembagaan. Pada masa ini juga dibangun asrama 2 lantai dan kantor 4 lantai. Selain itu, dibangun pula aula serbaguna yang baru diselesaikan dan diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat pada masa kepemimpinan Drs. H. RUSKA SUTARI pada tahun 1991.



Sumber:           http://vivitardyansah.blogspot.com/2011/04/sejarah-organisasi.html
http://titiningpangeksi20.blogspot.com/2012/03/02-sejarah-organisasi.html
                                http://badiklatda.jabarprov.go.id/index.php/profil/sejarah-organisasi