GITA PUTRI AZIZA
1DB11
33111088
SOFTKILL – MANAGEMENT UMUM
UNIVERSITAS GUNADARMA
PENETAPAN
TUJUAN
“Penetapan tujuan
itu penting” pernah dengar kata-kata “ Visi adalah Awal dari keberhasilan”
mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita yang sering menonton televisi karena
itu adalah kata-kata yang saya kutip dari iklan di televisi , begitu banyak
dari kita menjalani hidup ini tanpa arah dan tujuan terus terang saya kurang
setuju dengan anda yang beranggapan “Jalanin aja hidup ini apa adanya” , kalo
hidup ini bisa berbica seperti layaknya seorang narator mungkin dia akan
membalas anggapan tersebut dengan “Jalanin hidup dengan apa adanya ? ada apanya
? “, dia berbalik bertanya kepada yang beranggapan yang menjalani hidupnya
seperti itu. Seorang yang beranggapan seperti itu adalah Si putus asa yang
mudah menyerah , akan mengalami kegagalan dan pasti mengeluh dengan apa yang ia
dapat selama ini di kehidupannya . Percaya atau tidak jika kita menjalani hidup
ini dengan setengah-setengah maka hasilnya pun akan setengah juga . Penetapan
tujuan itu sangatlah penting di biasakan sedini mungkin untuk menuliskan
tujuan-tujuan anda pada sebuah kertas dan simpanlah baik-baik kertas tersebut
suatu saat ketika anda sedikit melenceng dari arah tujuan anda lihatlah kertas
tersebut , dan kembalilah lurus terhadap tujuan anda yang semula. Sering kita
mengahadapi dilema kehidupan dimana seseorang harus memilih salah satu bukan
keduanya dan tidak bisa dia tinggalkan pilihan tersebut. Berpikirlah secara
matang lakukan pemikiran-pemikiran yang paling baik , sekalipun anda harus
merubah tujuan anda yang semula tapi itu tidak apa asalkan untuk kehidupan anda
yang lebih baik. Tidak ada kata gagal yang ada hanyalah perintah untuk
perbaikan dalam diri kita untuk menjadi lebih baik ataupun belajar, Dalam kamus
kehidupan saya tidak kata gagal kalau saya belum berhasil itu tandanya saya
masih dalam proses pembelajaran. Percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan
jangan membuat dinding pembatas untuk diri kita terhadapan kebaikan.
pengertian misi dan tujuan
A. Pengertian
Dalam sejarah kehidupan manusia, tidak ada atau dijumpai fakta yang menunjukkan bahwa manusia dapat hidup sendiri selama-lamanya.
Kelompok manusia selalu hidup bersama dan bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita, impian, harapan, ide-ide agar menjadi sebuah kenyataan. Kegiatan yang terorganisir ini bisa disebut dengan organisasi. Bila disederhanakan untuk mendefinisikan tentang organisasi, yakni “adanya sistem dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan organisasi terdapat beberapa unsur, yakni: sistem, kumpulan orang, kerja sama, adanya kegiatan, adanya tujuan.
Semua unsur-unsur tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Apabila ada kumpul-kumpul namun hanya untuk happy-happy (cangkru’an), hal tersebut masih belum dikategorikan sebuah organisasi. Begitu juga kalau ada tujuan namun dikerjakan oleh satu orang juga masih belum masuk kategori organisasi.
B. Pondasi Organisasi
1. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Pengertian Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan – tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi: Berorientasi ke depan, Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini, Mengekspresikan kreatifitas, dan berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
b. Pengertian Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi organisasi adalah tujuan dan alasan mengapa organisasi itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
c. Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan di capai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain : a.Tujuan Jangka panjang, b.Tujuan Jangka menengah dan, c.Tujuan Jangka pendek
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
3. Statuta, AD/ART dan Aturan Lainnya
Statuta artinya, keadaan, atau keberadaan, atau kedudukan orang atau badan (pribadi, organisasi atau kelembagaan).
AD-ART adalah dasar dan peraturan yang mengikat seseorang atau kelompok dalam berbagai kegiatan atau program yang mereka lakukan atau akan kerjakan.
Perbedaan antara statuta, AD/ART adalah STATUTA merupakan keadaan, kedudukan seseorang atau lembaga dalam berbagai situasi atau kondisi yang terjadi baik pada saat sekarang maupun pada masa yang akan datang, sedangkan AD ART lebih menekankan pada peraturan yang mengikat pada anggota organisasi itu sendiri.
4. Kaderisasi
Organisasi, apapun itu mutlak mensyaratkan kaderisasi. Kaderisasi adalah proses pendidikan jangka panjang untuk menanamkan nilai-nilai tertentu kepada seorang kader.
Yang akan terjadi bila Kaderisasi gagal yaitu, nilai-nilai organisasi tidak sampai kepada generasi berikutnya. Generasi tua akan selalu memikul beban sejarah sendiri, selamanya. Gejala yang tampak dari luar, al: rangkap jabatan, sulit suksesi (pergantian) pengurus – karena tidak ada yang mau mengabdi – bagi organisasi sosial, anggota yang merasa tertipu – karena kenyataan tidak semanis yang dijanjikan – lalu meninggalkan organisasi, kegiatan / proker tidak berjalan, eksistensi di masyarakat menurun, dan akhirnya bila tidak ada perbaikan, organisasi tersebut akan dilupakan kemudian mati.
5. Pendanaan
Walaupun bukan utama, tetapi pendanaan mampu menggerakkan pondasi organisasi yang lain. Tidak sedikit organisasi yang stagnan/mandek karena kekurangan dana operasional. Oleh karena itu, menggali dana dan mengatur dana secra profesional akan mampu melancarkan program-program organisasi yang telah direncanakan.
Dalam sejarah kehidupan manusia, tidak ada atau dijumpai fakta yang menunjukkan bahwa manusia dapat hidup sendiri selama-lamanya.
Kelompok manusia selalu hidup bersama dan bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita, impian, harapan, ide-ide agar menjadi sebuah kenyataan. Kegiatan yang terorganisir ini bisa disebut dengan organisasi. Bila disederhanakan untuk mendefinisikan tentang organisasi, yakni “adanya sistem dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan tertentu”.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dinamakan organisasi terdapat beberapa unsur, yakni: sistem, kumpulan orang, kerja sama, adanya kegiatan, adanya tujuan.
Semua unsur-unsur tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Apabila ada kumpul-kumpul namun hanya untuk happy-happy (cangkru’an), hal tersebut masih belum dikategorikan sebuah organisasi. Begitu juga kalau ada tujuan namun dikerjakan oleh satu orang juga masih belum masuk kategori organisasi.
B. Pondasi Organisasi
1. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Pengertian Visi
Visi adalah suatu pandangan jauh tentang perusahaan, tujuan – tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang. Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi selama masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi: Berorientasi ke depan, Tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini, Mengekspresikan kreatifitas, dan berdasar pada prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi masyarakat
b. Pengertian Misi
Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi organisasi adalah tujuan dan alasan mengapa organisasi itu ada. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan.
c. Tujuan
Merupakan sesuatu yang akan di capai dalam rentang waktu tertentu, Tujuan berdasarkan rentang dan cakupanya dapat di bagi dala beberapa karakteristik antara lain : a.Tujuan Jangka panjang, b.Tujuan Jangka menengah dan, c.Tujuan Jangka pendek
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah “melakukanya dalam kerja” dengan praktik seperti pemagangan pada seorang senima ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.
3. Statuta, AD/ART dan Aturan Lainnya
Statuta artinya, keadaan, atau keberadaan, atau kedudukan orang atau badan (pribadi, organisasi atau kelembagaan).
AD-ART adalah dasar dan peraturan yang mengikat seseorang atau kelompok dalam berbagai kegiatan atau program yang mereka lakukan atau akan kerjakan.
Perbedaan antara statuta, AD/ART adalah STATUTA merupakan keadaan, kedudukan seseorang atau lembaga dalam berbagai situasi atau kondisi yang terjadi baik pada saat sekarang maupun pada masa yang akan datang, sedangkan AD ART lebih menekankan pada peraturan yang mengikat pada anggota organisasi itu sendiri.
4. Kaderisasi
Organisasi, apapun itu mutlak mensyaratkan kaderisasi. Kaderisasi adalah proses pendidikan jangka panjang untuk menanamkan nilai-nilai tertentu kepada seorang kader.
Yang akan terjadi bila Kaderisasi gagal yaitu, nilai-nilai organisasi tidak sampai kepada generasi berikutnya. Generasi tua akan selalu memikul beban sejarah sendiri, selamanya. Gejala yang tampak dari luar, al: rangkap jabatan, sulit suksesi (pergantian) pengurus – karena tidak ada yang mau mengabdi – bagi organisasi sosial, anggota yang merasa tertipu – karena kenyataan tidak semanis yang dijanjikan – lalu meninggalkan organisasi, kegiatan / proker tidak berjalan, eksistensi di masyarakat menurun, dan akhirnya bila tidak ada perbaikan, organisasi tersebut akan dilupakan kemudian mati.
5. Pendanaan
Walaupun bukan utama, tetapi pendanaan mampu menggerakkan pondasi organisasi yang lain. Tidak sedikit organisasi yang stagnan/mandek karena kekurangan dana operasional. Oleh karena itu, menggali dana dan mengatur dana secra profesional akan mampu melancarkan program-program organisasi yang telah direncanakan.
Manajemen dengan tujuan (MBO) adalah
suatu pendekatan sistematis dan terorganisir yang memungkinkan manajemen untuk
fokus pada tujuan dicapai dan untuk mencapai hasil terbaik dari sumber daya
yang tersedia.
Regangan Tujuan
Hal
ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan tujuan menyelaraskan
dan tujuan bawahan di seluruh organisasi. Idealnya, karyawan mendapatkan
masukan kuat untuk mengidentifikasi tujuan mereka, garis waktu untuk
penyelesaian, dll MBO meliputi pelacakan yang sedang berlangsung dan umpan
balik dalam proses untuk mencapai tujuan.
Manajemen
oleh Tujuan (MBO) pertama kali dijelaskan oleh Peter Drucker pada 1954 dalam
bukunya 'The Practice of Management'. " Pada tahun 90-an, Peter Drucker
sendiri menurunkan pentingnya metode manajemen organisasi, ketika ia berkata:.
"Ini hanya alat lain ini bukanlah obat besar untuk inefisiensi manajemen
... Manajemen oleh Tujuan bekerja jika Anda tahu tujuan , 90% dari waktu Anda
tidak. "
Konsep inti
Menurut Drucker manajer harus
"menghindari jebakan aktivitas", mendapatkan begitu terlibat dalam
kegiatan mereka sehari hari itu mereka melupakan tujuan utama mereka atau
tujuan. Alih-alih hanya beberapa manajer puncak ,
semua manajer harus:
·
berpartisipasi dalam perencanaan strategis
proses, dalam rangka meningkatkan implementability dari rencana, dan implement
a range of performance systems, designed to help the organization stay on the
right track. menerapkan berbagai sistem kinerja, yang dirancang untuk membantu
organisasi tetap pada jalur yang benar.
Fokus Managerial
Manajer MBO memfokuskan pada hasil ,
bukan kegiatan. Mereka mendelegasikan tugas dengan "negosiasi kontrak
tujuan" dengan bawahan mereka tanpa mendikte peta jalan rinci untuk
implementasi. Manajemen oleh Tujuan (MBO) adalah tentang pengaturan diri tujuan
dan kemudian melanggar ini ke dalam tujuan yang lebih spesifik atau hasil
kunci.
narasumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar