Pembuatan Keputusan
Pembuatan keputusan adalah bagian kunci kegiatan manajer. Kegiatan ini
memainkan peranan penting, terutama bila manajer melaksanakan fungsi
perencanaan. Perencanaan menyangkut keputusan-keputusan sangat penting
dan jangka panjang yang dapat dibuat manajer. Dalam proses perencanaan,
manajer memutuskan tujuan-tujuan organisasi yang akan dicapai, sumber
daya-sumber daya yang akan digunakan, dan siapa yang akan melaksanakna
setiap tugas yang dibutuhkan. Seluruh proses peerenacanaan itu
melibatkan manajer dalam serangkaian situasi pembuatan keputusan.
Kualitas keputusan-keputusan manajer akan menentukan efektifitas rencana
yang disusun.
Pembuatan keputusan (decision making) menggambarkan proses melalui mana
serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu masalah
tertentu. George P. Huber membedakan pembuatan keputusan dari pembuatan
pilihan ( choice making) dan dari pemecahan masalah ( problem solving).
Dipihak lain, banyak penulis dan manajer menggunakan istilah “pembuatan
keputusan dan pemecahan masalah” sebagai istilah yang dapat
dipertukarkan, dan dalam bab ini akan digunakan istilah pembuatan
keputusan yang mencakup artian keduanya.
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan sangat penting dalam manajemen dan merupakan tugas
utama dari seorang pemimpin (manajer). Pengambilan keputusan (decision
making) diproses oleh pengambilan keputusan (decision maker) yang
hasilnya keputusan (decision).
Defenisi-defenisi Pengambilan Keputusan Menurut Beberapa Ahli :
G. R. Terry
Pengambilan keputusan dapat didefenisikan sebagai “pemilihan alternatif
kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada”.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif
mengenai sesuatu cara bertindak—adalah inti dari perencanaan. Suatu
rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber
yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
Theo Haiman
Inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu
pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan
sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu
yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan
pemecahan masalah.
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang
terbaik dari sejumlah alternative untuk melakukan aktifitas-aktifitas
pada masa yang akan datang.
Chester I. Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan
dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relative dan dapat
dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari
pada kepentingan perorangan.
Macam-Macam Keputusan
a. Keputusan Auto Generated
Keputusan semacam ini diambil dengan cepat dan kurang memperthatikan.,
mepertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusannya.
Keputusan auto generated ini kurang baik, sebab resikonya tinggi.
b. Keputusan Induced
Keputusan induced diambil berdasarkan scientific managemen atau
managemen ilmiah, sehingga keputusan itu logisk, ideal, rasional untuk
dilaksanakan dan resikonya relative kecil; cuma proses pengambilan
keputusan lebih lambat.
Pengambilan keputusan adalah manajer (pemimpin) baik secara
“individual decision maupun group decision” yang mempunyai kewenangan
untuk memutuskannya.
Individual decision, keputusan “hanya” ditetapkan oleh seorang manajer;
sedang para bawahan hanya dapat berpartisipasi memberikan saran-saran,
pendapat-pendapat, dan informasi saja, tetapi tidak berhak untuk ikut
memutuskannya.
Kebaikannya:
1. keputusan dapat diambil secara cepat
2. penanggungjawab keputusan itu jelas
3. biaya pengambilan keputusan relative kecil
4. kecakapan seorang manajer dapat dimanfaatkan
Keburukannya:
1. keputusan itu kurang baik, sebab kemampuan decision maker terbatas
2. prestise manajer akan berkurang, jika keputusannya ternyata salah
3. realisasi keputusan mengalami kesulitan, sebab para bawahan kurang meresapinya
4. pembinaan bawahan kurang diperhatikan, karena mereka tidak diikutkan
dalam menetapkan keputusan, akibatnya kesinambungan pimpinan oganisasi
kurang terjamin
Group decision, keputusan itu ditetapkan oleh para anggota grup, baik
atas hasil mufakat dan musyawarah, maupun atas voting. Dalam proses
pengambilan keputusan anggota grup ikut berperan aktif membicarakan
tujuan dari “keputusan, resiko, dan dampak keputusan serta ikut
menetapkan keputusan tersebut”.
Kebaikannya:
1. keputusan rewlatif lebih baik, logis, ideal, sebab merupakan hasil pemikiran dari beberapa orang
2. kecenderungan untuk bertibdak otoriter dapat dihindarkan
3. kerjasama relative akan dapat ditingkatkan diantara sesama anggota grup
4. resiko dan dampak negative dari keputusan semakin kecil
5. pembinaan para annggota grup akan lebih baik
Keburukannya:
1. pengambilan keputusan relative lama, bahkan sering bertele-tele
2. biaya pengambilan keputusan relative lebih banyak
3. penanggungjawab keputusan kurang jelas
4. minoritas kadang-kadang terpaksa menyetujui keputusan karena kalah suara
Group decision ini hanya dapat ditetapkan dalam organisasi komite dan
dalam pimpinan presidium saja, dimana para anggota mempunyai hak suara
yang sama, misalnya dalam MPR, DPR, dan Koperasi.
Basis Pengambilan Keputusan
Basis pengambilan keputusan (decision making) yang dilakukan oleh manajer (decision maker) biasanya didasarkan atas:
a. keyakinan
b. intuisi
c. fakta-fakta
d. pengalaman
e. kekuasaan
Keyakinan; manajer (decision maker) dalam pengambilan keputusan
(decision making)-nya didasarkan atas keyakinan bahwa “keputusan”
(decision) inilah yang terbaik setelah diperhitungkan dan dianalisis
faktor-faktor internal dan eksternal serta dampak positif dan negative
dari keputusan tersebut.
Intuisi; manajer dalam pengambilan keputusan didasarkan atas suara hati
(intuisi)-nya, bersifat ilham dan perasaan-perasaan (good feeling)-nya.
Sasaran-sasaran, pengaruih, preferensi, dan psikologis individu
pengambil keputusan memegang peranan penting. Disini ilmu subjektif
sangat vital. Pengambilan keputusan secara intuitif ini sacara tidak
sadar dipengaruhi oleh pengetahuan masa lalu, latihan-latihan, dan latar
belakang. Biasanya ia seorang aktivis, dinamis, dan senantiasa bertanya
tentang situasi-situasi dan ia menemukan pemecahan atas problem-problem
sulit. Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi biasanya mengandalkan
naluri, perasaan pribadi, kemampuan mental, tetapi setiap situasi
dihadapinya dengan sikap realistis dan memutuskannya menurut perasaan
saja.
Fakta-fakta; pengambilan keputusan didasarkan atas hasil analisis data,
informasi, dan fakta-fakta, serta didukung oleh kemampuan imajinasi,
pengalaman, perspektif yang tepat, dan daya pikir untuk
mengimplementasikan situasi dan kondisi masa depan. Dalam hal ini
manajer jangan menjadi robot analisis data informasi, dan fakta yang
komplet. Keputusan (decision) yang ditetapkan berdasarkan fakta-fakta
ini relative baik, logis, rasional, dan dapat dipertanggungjawabkan
serta bisa diterapkan pada setiap situasi dan kondisi.
Pengalaman; manajr dalam pengambilan keputusannya didasarkan kepada
pengalamannya dan pengalaman pihak-pihak lain. Pengalaman sangat
berharga, memberikan petunjuk-petunjuk dan memberikan jawaban atas
pertanyaan “apa yang harus dilakukan dalam situasi dan kondisi ini?”
Kekuasaan; decision maker dalam pengambilan keputusan (decision maker)
harus berpedoman atas kekuasaan (autority) yang dimilikinya, supaya
keputusan (decision) itu sah dan legal untuk diberlakukan. Hal ini
disebabkan autority merupakan dasar hukum untuk bertindak dfan berbuat
sesuatu.
Tehnik-Tehnik Pengambilan Keputusan
Manajer dalam pengambilan keputusan dapat melakukannya dengan tehnik-tehnik :
1) operation riset; yaitu dengan menggunakan metode-metode scientific
(yang meliputi tehnik-tehnik matematis) dalam analisis dan pemecahan
suatu masalah tertentu—penerapan tehnik ini adalah usaha inventarisasi.
2) Linear programming; yaitu dengan menggunakan rumus-rumus matematik yang disebut juga factor analysis.
3) Gaming war games; yaitu dengan teori yang biasanya digunakan untuk menentukan strategi.
4) Probability; yaitu dengan teori kemungkinan yang dapat diterapkan
pada kalkulasi rasional atas hal-hal yang tidak normal, mengenai sebuah
keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
5) Ranking and statistical weighting; yaitu dengan cara :
(a) melokalisasi berbagai factor yang akan mempengaruhi keputusan
terakhir. (b) menimbang factor-faktor yang dapat dibandingkan dan yang
tercakup didalam setiap alternative.
Scientific management adalah suatu cara yang berupa pemeriksaan dan
analisis yang logis, yang mengarah kepada keputusan yang efektif.
Prosedur pengambilan keputusan berdasarkan scientific management menurut pendapat :
Drs. H. Malayu S. P. Hasibuan
1. decision maker (manajer) harus mengetahui secara jelas masalah
(problem) yang akan diputuskan dengan merumuskan dan menganalisisnya
secara cermat.
2. mengumpulkan data, informasi, dan fakta yang ada relevansinya dengan masalah yang akan diputuskan.
3. mengevaluasi dan menganalisis data, informasi, dan fakta yang telah dikumpulkan.
4. menetapkan sejumlah alternative keputusan yang akan diambil.
5. mengembangkan dan mengimplementasikan alternative pilihan yang ada.
6. memilihj keputusan yang terbaik dari alternative-alternatif itu.
7. menetapkan suatu keputusan, menjadi tindakan yang paling efektif dan efesien.
8. keputusan harus diinformasikan untuk ditaati dan dilaksanakan menjadi tindakan nyata dan mengikat bagi semua karyawan.
G. R. Terry
1. merumuskan problem yang bersangkutan
2. menganalisis problem tersebut.
3. menetapkan sejumlah alternative.
4. mengevaluasi masing-masing alternative.
5. memilih alternative yang akan menjadio keputusan dan yang akan dilaksanakan.
Peter F. Drucker
1. menetapkan masalah.
2. menganalisis masalah.
3. mengembangkan alternative-alternatif pilihan.
4. mengambil keputusan yang tepat.
5. mengambil keputusan menjadi tindakan yang efektif.
Prosedur pengambilan keputusan harus dilakukan dengan baik dan
cermat, supaya resiko keputusan itu relative kecil. Harus dihayati bahwa
setiap keputusan selalu menghadapi resiko, dan resiko ini menjadi
tanggung jawab decision maker.
Aspek-aspek pengambilan keputusan, yaitu :
1) pribadi dan kepribadian decision maker
2) sifat masalah yang dihadapi.
3) Pandangan dan kecakapan factual decision maker terhadap masalah yang dihadapi.
4) Kondisi institusional (lembaga) bersangkutan.
5) Situasi umum yang menjadi lingkungan sekitar.
Faktor-faktor penolong pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1) harus diperhatikan emosi dan aturan-aturan,baik yang tangibles maupun intangibles
2) setiap keputusan harus mendorong tercapainya tujuan
3) suatu keputusan tidak selalu memuaskan semua pihak
4) hanya ada satu pilihan yang paling memuaskan atau terbaik
5) pengambilan keputusan adalah mental action dan harus di transfer ke dalam physical action
6) pengambilan keputusan yang efektip memerlukan waktu,dana,data informasi dan fakta yang cukup
7) membuat keputusan dalam prakteknya,membutuhkan kecakapan, pengalaman, dan imajinasi pengambilan keputusan merupakan awal dan mata rantai aktivitas
9) setiap keputusan harus dilaksanakan
Daftar Pustaka:
1. http://pembuatan-keputusan.blogspot.com/
2. G. R. Terry
3. Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
4. http://nurmadwidarmayanti.blogspot.com/2009/10/tulisan-tipe-keputusan-manajemen.html
5. http://chacaatmika.blogspot.com/2010/11/proses-pengambilan-keputusan.html
6. http://juliantomanullang.blogspot.com/2009/11/perencanaan-tujuan-dan-pembuatan.htm
TULISAN BLOG
-
▼
2012
(53)
-
▼
Januari
(26)
-
▼
08 Jan
(22)
- TULISAN 16 - NASEHAT BIJAK
- tulisan 15 - gombalan remaja
- keluarga berencana (proses perencanaan)
- DASAR PROSES PENGAWASAN
- Nasi kucing didepan kuburanYang dagang mas joko ...
- pembuatan keputusan
- tulisan 12 - pomade
- tulisan 11 - david beckham for ck underware
- tulisan 10 - keindahan korloff
- tulisan 9 - all he ever wanted
- tulisan 8 - si bening yang cerah
- tulisan 7 - chocolate mousse
- tulisan 6 - ko kosong?
- tulisan 5 - panji manusia melenium atau panci almu...
- tulisan 4 - mogok
- manajement konflik
- Perubahan dan pengembangan organisasi
- kepemimpinan
- KOMUNIKASI
- TULISAN 3 - BUTIR-BUTIR BERAS
- tulisan 2 - lampu hemat
- tulisan 1 - tau ga sih lo?
-
▼
08 Jan
(22)
-
▼
Januari
(26)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar