GITA PUTRI AZIZA
33111088
3DB16
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,39 triliun
pada kuartal I-2014, tumbuh 15,6 persen dibanding periode sama tahun
lalu sebesar Rp 2,07 triliun. Laba tersebut didorong pendapatan bunga
(net interest income) sebesar Rp 5,29 triliun, tumbuh 23,2 persen
dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 4,29 triliun.
Direktur Utama BNI
Gatot M Suwono mengatakan perseroan tetap dapat mencetak laba bersih
yang cukup signifikan di tengah tren perlambatan kredit perbankan
Indonesia. Pertumbuhan kredit BNI
mencapai Rp 247,12 triliun. "Tumbuh 23,3 persen ketimbang periode sama
tahun lalu sebesar Rp 200,50 triliun," ujarnya saat Paparan Publik
Kuartal I-2014, Jakarta, Selasa (29/4).
Perseroan tetap dapat mempertahankan Net Interest Margin (NIM) di
posisi 6,1 persen. Sementara NPL gross turun dari 2,8 persen menjadi 2,3
persen, NPL nett dari 1 persen menjadi 0,6 persen.
"Gross NPL mengalami tren positif karena sesuai prinsip
kehati-hatian, rasio pencadangan (coverage ratio) dari 123,1 persen
menjadi 128,2 persen pada kuartal I 2014," jelas dia.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 12,8 persen dari Rp 242,93 triliun
menjadi Rp 273,97 triliun. Dengan kondisi ini, perseroan mencatat Loan
to Deposit Ratio (LDR) naik dari 82,6 persen menjadi 88,4 persen.
Dana-dana murah perseroan (CASA) juga naik 10,7 persen menjadi Rp
17,3 triliun. Dana murah tersebut mendominasi 65,3 persen dari total DPK
pada kuartal I 2014.
"Kami dapat mempertahankan dana murah, sekitar 65-68 persen sehingga dapat menjaga NIM kami di 23,2 persen," jelas dia.
OPINI :
Laba BNI yang terus meningkat pasti akan berdampak positif untuk kemajuan negara Indonesia sendiri. oleh sebab itu kegiatannya harus selalu didukung penuh oleh pemerintah, selain itu laporannya juga harus jelas. Jangan sampai disalah gunakan oleh oknum-oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.
Sumber : http://www.merdeka.com/uang/kuartal-i-2014-bni-catat-laba-bersih-rp-239-triliun.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar